Jumat, 25 Februari 2011

gmn ya asal mula kawat gigi..??

Orthodonti saat ini diminati dan digemari oleh remaja dan tidak hanya sebagai kebutuhan dalam perawatan saja, melainkan sudah masuk ke lingkup trend dan gaya hidup.
Dengan alat orthodonti mereka bisa punya bahasa yang sama tentang kunjungan ke dokter gigi, rasa yang diakibatkan dalam memakai kawat, warna karet bracket yang bisa diganti-ganti, dan dari segi ekonomi bisa menampakkan prestis ‘kemampuan membiayai’ pemasangan sebuah alat orthodonti.
Dari sudut pandang kedokteran gigi, tidak semua orang butuh alat orthodonti, namun juga tidak semua orang yang sebenarnya butuh, tidak tau harus memakai kawat gigi, karena tidak begitu perduli dengan penampilannya. Sesungguhnya orthodonti tidak semata merapikan gigi supaya enak dilihat, tapi juga mempengaruhi gigitan yang dipakai untuk pengunyahan sehari-hari, mempengaruhi fungsi bicara, mempengaruhi penyikatan gigi harian dan dengan gigitan yang baik, menjaga otot pengunyahan dan sendi rahang tidak sakit karena harus mengkompensasi gigitan yang tidak sempurna.
Masalahnya, tidak semua orang kompeten untuk merawat perawatan orthodonti cekat, karena pelajaran dalam kedokteran gigi umum membatasi perawatan pada kasus mudah dengan alat orthodonti lepasan. Sehingga perlu petunjuk untuk masyarakat umum memilih dokter gigi yang akan merawat kasusnya dengan hasil akhir yang baik dalam segi estetis, fungsi dan keberhasilannya.
Kegagalan orthodonti ditandai dengan relaps/gigi kembali pada tempatnya setelah diberi kawat dan pengunyahan tidak berlangsung dengan nyaman akibatknya otot dan sendi rahang terasa sakit. Buku ini akan membahas perawatan orthodonti dari sudut pandang pasien remaja dan dewasa, hal-hal apa yang perlu dipertimbangkan sebelum melakukan perawatan orthodonti, bagaimana memilih dokter gigi yang tepat dan apa tolok ukur keberhasilan perawatan orthodonti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar